Sabtu, 12 Juni 2010

Tetaplah Disisiku

Tetaplah Disisiku

Ya Allah…
Dimanakah ku harus berlabuh…
Saat semua dermaga menutup pintu,
Dan berkata “ ini bukan untukmu…”
“Segara menjauh karna disini bukan tempatmu….!!!”

Ya Allah…
Katakan padaku, dermaga untukku berlabuh…???
Agar ku segera menghela nafas kehidupan yang baru.
Sampai kapan ku harus arungi waktu,..
Ku lelah Menunggu suatu yang tak pasti walau hanya Satu,..

Ya Allah …
Beri aku penerang jalan-Mu
Agar tak tersesat saat ku melaju,..
Kuatkan awak kapalku,
Saat badai menghalangi jalanku

Ya Allah …
Tetaplah disisiku,
Jangan Engkau menjauh dariku…
Karna ku mati tanpa hadir-Mu

Sang Waktu

SANG WAKTU

Aku masih terus arungi hari
Walau sekarang, tak seelok mimpi
Segala kesombongan ini
Membawaku bagai ditelan bumi

Kurasakan kini, semua mulai mencercaku
Mereka menusuk, merajam, dan mengiris empedu
Dan satu hal yang sekarang ada dalam fikirku
Aku membutuhkanmu

Ya, namun bukan untuk membunuh sang waktu
Seperti yang kutahu di masa lalu
Sekarang, aku rasa, aku membutuhkanmu
Tuk kembali bangkitkan sang waktu

Ya, bangkitkan sang waktu

Waktu kita tertawa
Waktu kita memandang
Waktu kita tersipu
Waktu kita berangan
Dan,
Waktu kita berbagi canda

Akankah sang waktu
kembali padaku?
Dan akankah dia bawa untukku
senyum indah dari bibirmu?
****

buat kamu, meskipun sekarang aku jauhin kamu
aku mau kamu nunggu sampai saat itu tiba
hingga aku berikan hati ini buat kamu
sedari itu, tetaplah tegar dan tersenyum
karena kalo kamu gak senyum
dunia bakalan sedih, dan
aku bakalan sangat sedih

Singkat

singkat…
sesingkat aku mengenalmu
sesingkat itu ku mulai jauh padamu
ku mulai tau.. engkau palsu
tak begitu indah seperti terlihatnya
sesingkat rasa ini mulai membencimu
sesingkat aku pergi menjauhimu
sesingkat perkataanku padamu
beritahukan betapa kau begitu buruk bagiku
selama yang ku tahu..
sesingkat hidupku..
seusai aku merasa pilu pada kejadian pertemuan haru
melihat persahabatan baru diwajahku
begitu singkat.. begitu cepat..
selamat tinggal sahabatku..

Air Mata Persahabatan

Di sini,,,
terkadang kita tertawa dalam canda,
mengangis dalam duka,
hari demi hari kita arungi bersama,
tertawa kita bersama,
menangis kita bersama,
bertahun-tahun sudah lamanya,
kita melukis cerita,
tapi siapa yg peduli,?
Air mata persahabatan kita,
yang mengalir bening penuh duka,
menghadapi perpisahan akhir dari pertemuan kita,

Bantuan Dalam Niatku

Maaf jika mentari tak seindah hari ini karenaku
Maaf jika sapuan bayu tak menyampaikan salamku
Maaf jika saudaraku luput dalam doaku
Sungguh niatku tak demikian
Benar-benar bukan demikian
sahabat
Ternyata cermin tak memberitahu siapa diriku
Dia tak mencerminkan bayanganku yang sesungguhnya
Jadi bantu aku mengenali bayanganku sendiri
Bantu aku memagari sepak terjangku yang tak terkendali
Bantu aku mewarnai hidup yang seindah pelangi
Dan bantu aku menjadi sahabat yang sesungguhnya kembali

Telah Berlalu

Badai telah berlalu..
Terbanglah seberkas cinta itu..
Aku telah dapatkan sbuah Ketenangan..
Setelah melupakanmu..
Hujan telah berhenti..
Hanyutlah sebuah mimpi..
Bahwa kau pernah ada..
Temani hariku yg mati..
Kabut telah menipis dan hilang..
Seperti kenangan yg telah ku buang..
Semuanya telah berlalu..
Tiada lagi ingatan untukmu..

Selamat Tinggal

Disela-sela semi bungaku
Sengaja ataupun tidak
Kau tlah memberinya setetes racun
Kini bunga itu tlah mengering
Dan bunga itu tlah jauh tertiup angin

Mungkin cinta itu takkan pernah mati olehmu
Hingga di akhir waktu
” Karna sampai kapanpun rasa itu
Tak akan pernah kau buang dari hatimu
Kalau Kau Memang Sayang Padaku ”

Tapi cintaku tlah mati karenamu
Karena cintaku tlah terbawa oleh arus waktu
Yang tlah membawanya pergi jauh
Karena pedihnya cerita itu
Tlah menggores luka dihidupku

Sampai kapanpun bunga itu takkan pernah kembali
Dan Sampai kapanpun kisah itupun takkan pernah terulang lagi
KARENA CINTA ABADINYA UNTUKKU
SELAMANYA HIDUP BERSAMAKU
Selamat tinggal untukmu, Masa laluku

Menanti Seorang Kekasih

Wahai seorang kekasih
Telah lama kau dirindui
Rindu sedih dalam kerinduan
Menangis pun tak berair mata

Tapi terus tetap bersabar
Kerana ikatan janji
Menunggu dengan rindunya
Siksa nya sebuah penantian
Wujud janji allah tetap benar
Dinanti tetap kau kan tiba

Hadir segera wahai kekasih
Datang bersama cahaya
Gembira dihati tdk terkira
Bukan kusorak malah seluruh walah

Wahai seorang kekasih
Telah lama kau dirindui
Rindu sedih dalam kerinduan
Menangis pun tak berair mata

Tapi terus tetap bersabar
Kerana ikatan janji

Penantian hampir kan berakhir
Kerana kini sudah masanya
Bila saja kita berjumpa
Pasti islam agung semula

Persahabatan itu bagaikan pelangi



Suatu ketika, warna-warna pelangi mulai bertengkar...
Masing-masing berpendapat bahwa dialah yang terbaik, yang terutama, dan yang terpopuler.



Si Hijau berkata:
"Terus terang saja, akulah yang paling penting. Aku adalah harapan. Pohon, rerumputan, juga dedaunan memilih warnaku. Tanpa aku, hewan-hewan akan mati. Lihatlah ke segala penjuru negeri ini, aku ada di mana-mana."

Si Biru menginterupsi:
"Jangan pikirkan bumi tanpa melihat langit dan lautan. Air adalah sumber kehidupan yang dijatuhkan oleh awan biru yang berasal dari lautan. Langit adalah ruang kedamaian dan ketenangan. Tanpa itu semua, apalah artinya."

Kuning tertawa kecil:
"Kalian begitu serius! Aku pembawa keriangan, keceriaan dan kehangatan di bumi ini. Kuning adalah matahari, bulan dan juga bintang. Setiap saat kau mengamati bunga matahari, maka dunia pun mulai tersenyum. Tanpaku, tak akan ada kegembiraan."

Jingga menimpali:
"Aku adalah warna kesehatan dan kebugaran. Boleh jadi aku warna yang langka, tetapi aku berharga. Aku banyak memberi vitamin yang menjaga kehidupan manusia. Lihat saja wortel, labu, jeruk, mangga, juga pepaya. Aku memang tidak terlihat setiap saat. Tapi, warnaku memenuhi langit tatkala fajar dan tatkala mentari terbenam. Tak ada keindahan yang seindah ini. Kecantikanku sungguh memukau."

Si Merah tak tahan juga dan mulai berteriak:
"Aku adalah penguasa kalian semua! Aku adalah d a r a h - darah adalah kehidupan! Aku adalah lambang keberanian dan lonceng bahaya. Aku akan berjuang, tak kenal takut. Aku pemberi semangat di dalam tubuh. Tanpaku dunia akan sepi seperti rembulan. Aku adalah warna gairah dan semangat. Seperti juga mawar merah - tanda cinta."

Si Ungu pun angkat bicara:
Ia sangat tinggi dan berbicara penuh keanggunan: "Aku adalah warna kesetiaan dan kekuasaan. Raja dan pemimpin senantiasa memilih aku sebagai lambang kewenangan dan kebijaksanaan. Rakyat tak akan pernah menyanggah. Mereka mendengar dan patuh"

Akhirnya Si Nila berbicara, lebih tenang dari yang lain, tetapi dengan segala keteguhan hati:
"Perhitungkan aku juga. Aku adalah warna keteduhan. Kalian hampir tidak memperhatikannya. Tanpaku, kalian semua tidak berarti. Aku mewakili pikiran dan refleksi dari kedewasaan senjakala dan kedalaman air. Kalian membutuhkan aku agar dapat melihat perbedaan serta keseimbangan dalam doa dan kedamaian hati."

Warna-warna itu saling membual, masing-masing berusaha meyakinkan bahwa dialah yang terhebat. Mereka berperang kata dan berteriak semakin keras. Tiba-tiba mereka dikejutkan oleh kilat yang menyambar serta suara guntur yang menggelegar. Hujan tercurah lebat tanpa belas kasihan. Warna-warna meringkuk ketakutan, saling merapat mencoba memperoleh rasa aman.

Di tengah kegaduhan itu, Hujan berkata:
"Kalian warna-warna tolol, saling bertengkar untuk memenangkan perdebatan ini. Tahukah kalian semua? Bahwa kalian masing-masing diciptakan untuk suatu tujuan yang istimewa, unik dan saling berbeda. Saling bergandengan tangan dan kemarilah."

Warna-warna itu pun bersatu saling bergandengan tangan.

Sang Hujan meneruskan lagi:
"Mulai sekarang, apabila hujan turun, kalian akan
membentangkan diri di langit bagaikan busur raksasa, sebagai tanda
bahwa kalian cinta hidup dalam damai. - Pelangi - tanda harapan akan hari esok."

Maka, di mana pun hujan membasahi bumi dan pelangi menghiasi langit, ingatlah untuk saling mengasihi dan menghormati satu sama lain.

Persahabatan itu bagaikan pelangi:
Merah bagaikan buah apel, terasa manis di dalamnya.
Jingga bagaikan kobaran api yang tak akan pernah padam.
Kuning bagaikan mentari yang menyinari hari-hari kita.
Hijau bagaikan tanaman yang tumbuh subur.
Biru bagaikan air jernih alami.
Ungu bagaikan kuntum bunga yang merekah.
Nila-lembayung bagaikan mimpi-mimpi yang mengisi kalbu

Siapalah Aku

Kalaulah aku..
seekor burung..
akan aku terbang tinggi...
tapi tak mungkin... tak mungkin...
kerana aku adalah aku...
seorang insan yang lemah..

Kalaulah aku..
seekor ikan...
akan aku berenang di lautan dalam...
tapi tak mungkin... tak mungkin...
kerana aku adalah aku...
seorang insan yang lemah...

Kalaulah aku...
sekuntum bunga...
akan aku hiasi dunia seindah yang mungkin...
tapi tak mungkin... tak mungkin...
kerana aku adalah aku...
seorang insan yang lemah...

Kalaulah aku air...
akan aku sirami Kuala Lumpur ini...
yang sedang diCATU air...
tapi tak mungkin.... tak mungkin...
kerana aku adalah aku...
seorang insan yang lemah...

Kalaulah aku...
Kalaulah aku...
Kalaulah aku...

kelakar..kelakar...
kalaulah aku...

Ahh mengarut semua itu...
Yang harus dihadapi ialah realiti bukan
fantasi....

cetusan minda

Di dalam mentari terpercik misteri
lambaian wajah umpama bidadari
kucapai namamu tegak baiduri
didalam lamunan kita menari
mimpi pasti,
datang dan pergi
namun pepohon tetap teguh
walau berbuah ranting rapuh
teguh matlamat jiwa utuh
disimbah racun tidakkan luruh.

Kawan

Apa erti kawan ?
Jika tidak suka menolong .
Apa erti kawan ?
Jika asyik bermasam muka .
Apa erti kawan ?
Jika kejujurannya dipertikaikan .
Apa erti kawan ?
Jika tiada rasa sayang .
Apa erti kawan ?
Jika tiada belas kasihan .
Apa erti kawan ?
Jika kebaikan tidak dinilai .
Apa erti kawan ?
Jika diri tiada teman ....
Kawan yang mulia ,
Kawan yang sebenar,
Kawan yang abadi..
ILMU
ialah kawan yang sejati !

Di manakah letaknya
kejujuran,
Apakah sebenarnya erti
pengorbanan,
Antara kuasa, cinta,
nafsu dan keinsanan.

Meskipun pelbagai kesengsaraan
menimpa hidupmu
walaupun kesakitan dan keperitan menjadi
bebanan
tabahkan hatimu
harungi lautan ini
demi matlamat yang kau gapaikan

bumi neraka pernah kau lalui
bagai mimpi ngeri bagimu
bangunlah kawanku..bangun...

sebagai jasad yang berdiri di bumi bertuah ini
bendunglah segala gejala sosial
menjadi yang hebat..walaupun tidak sehebat
mahadzir
agar jasadmu tergolong dalam yang dicucuri
rahmat....

Mencintai

BUKANlah bagaimana kamu melupakan..
melainkan bagaimana kamu MEMAAFKAN..
BUKANlah bagaimana kamu mendengarkan..
melainkan bagaimana kamu MENGERTI..
BUKANlah apa yang kamu lihat..
melainkan apa yang kamu RASAKAN..
BUKANlah bagaimana kamu melepaskan..
melainkan bagaimana kamu BERTAHAN..

Lebih berbahaya mencucurkan air mata dalam hati...
dibandingkan menangis tersedu2...
Air mata yang keluar dapat dihapus..
sementara air mata yang tersembunyi menggoreskan luka yang tidak akan pernah hilang..
Akan tiba saatnya dimana kamu harus berhenti mencintai seseorang
BUKANkarena orang itu berhenti mencintai kita
MELAINKANkarena kita menyadaribahwa orang itu akan lebih berbahagia, apabila kita melepaskannya.
Apabila kamu benar2 mencintai seseorang,
jangan lepaskan dia..
jangan percaya bahwa melepaskan SELALU berarti kamu benar2 mencintai MELAINKAN...
BERJUANGLAH demi cintamu
Itulah CINTA SEJATI Lebih baik menunggu orang yang kamu inginkan
DARIPADA berjalan bersama orang 'yang tersedia'Lebih baik menunggu orang yang kamu cintai DARIPADA orang yang berada di sekelilingmu,
Lebih baik menunggu orang yang tepat
karena hidup ini terlalu singkat untuk dibuang hanya dengan 'seseorang'

Jumat, 11 Juni 2010

Penyesalan

Aku menyesal seumur hidupku karena telah melakukan sesuatu yang telah melukai seseorang yang sangat aku sayang.,
Walau sekarang dia benar - benar benci padaku., tapi aku kan selalu menyayanginya.,
Walaupun dia tak ingin menatapku lagi., tapi aku akan slalu menyayanginya.,


Allah never taught me how to love someone ....
Allah I never treat someone the way ....
Allah just gave me, you.
someone who I can love and care for me with all my advantages and disadvantages

Google Search

Anda Pengunjung Ke

Comments

  © Blogger template 'Grease' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP